Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi penggerak revolusi industri 4.0 yang menjanjikan banyak kemudahan bagi sektor pemerintah maupun industri. Internet of Things (IoT) dan big data contohnya dimana AI dapat diimplementasikan, teknologi yang telah banyak diadopsi di era industri 4.0 ini mampu menghubungkan setiap perangkat, seseorang dapat mengotomatisasi semua perangkat tanpa harus berada di lokasi, lebih dari itu, saat ini telah banyak mesin yang dapat menginterprestasi suatu kondisi atau kejadian tertentu dengan bantuan AI, sebagaimana telah kamera cerdas pendeteksi kepadatan volume kendaraan di jalan raya menggunakan teknologi Deep Learning Neural Network, yang telah diimplementasikan pada beberapa Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota dalam mendukung program Smart City yang telah dicanangkan. Pada sektor industri, banyak juga dari mereka yang telah mengotomatisasi mesin produksi dan manufaktur menggunakan robot dan Artificial Intelligence, sehingga Industri 4.0 akan meningkatkan daya saing melalui perangkat cerdas, setiap entitas yang mampu menguasai teknologi ini disitulah keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). Namun ditengah perkembangan industri 4.0 yang cukup masif pemerintah harus bergerak cepat dalam mengadopsi platform ini, jika tidak, mereka akan menurunkan efisiensi proses bisnis untuk menjaga stabilitas layanan publik. Oleh sebab itu diperlukan keilmuan dan pemahaman yang benar bagi pemerintah dalam menghadapai era Industri 4.0, dimana Chief Information Officer (CIO) dapat mengambil peranan penting dalam memberikan dukungan yang didasari atas keilmuan mereka terkait tren teknologi industri 4.0, khususnya AI yang telah banyak diadopsi di berbagai sektor.
Masa Depan AI di Industri Indonesia
Indonesia adalah negara yang siap melihat ledakan dalam industri Artificial Intellegence nya. Indonesia membanggakan salah satu median usia termuda dari populasi mereka: 30, vs usia median Jepang 48,4 dan usia Jerman 45,9. Dengan tingkat melek huruf mendekati 95% dan lokasi geografis yang cocok untuk menjadi langkah sempurna berikutnya dalam revolusi Ai Asia, Indonesia siap untuk masa depan.
Negara tetangga Indonesia di Asia telah memimpin dunia dalam mengadopsi kecerdasan buatan di masyarakat mereka, sedangkan Indonesia sejauh ini telah secara signifikan berada di belakang kurva adopsi teknologi. Namun, kepala strategi pasar HSBC untuk Asia Tenggara, James Cheo mengatakan kepada Jakarta Post "Kisah yang paling menarik, jika kita melihat dekade berikutnya, adalah Asia Tenggara. Sepuluh tahun ke depan bisa menjadi masa keemasan kawasan ini karena jika terus berlanjut untuk tumbuh, katakanlah, dengan kecepatannya saat ini, dapat menjadi blok ekonomi terbesar keempat, di belakang AS, Eropa, dan China, "
Pemerintah Indonesia telah memperkenalkan strategi nasional yang akan memandu negara dalam mengembangkan Artificial Intellegence (AI) antara tahun 2020 dan 2045.
Negara ini memfokuskan proyek AI-nya pada pendidikan dan penelitian, layanan kesehatan, ketahanan pangan, mobilitas, kota pintar, dan reformasi sektor publik. Berita tersebut menyusul pengumuman mengejutkan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo akhir tahun lalu di mana dia mengatakan telah memerintahkan instansi pemerintah untuk mengganti pegawai negeri sipil dengan AI selama tahun 2020, meskipun tidak ada berita sejak apakah agenda tersebut berjalan.
Pemerintah Indonesia mengumumkan inisiatif pada tahun 2018, "Making Indonesia 4.0" yang pada dasarnya adalah program yang disponsori pemerintah yang berupaya untuk mempercepat otomatisasi masyarakat Indonesia. Melalui investasi pada perusahaan AI, robotika dan berbasis teknologi Indonesia serta mendorong investasi dari perusahaan teknologi terkemuka Jepang, China dan Korea.
Indonesia sudah menjadi rumah bagi sejumlah perusahaan AI saat ini. Faktanya, 4 unicorn teknologi dunia berbasis di Indonesia. Perusahaan AI yang baru-baru ini didanai termasuk Snapcart yang baru saja menerima dana sebesar USD $ 14 juta untuk platform tanda terima cerdas mereka dan empat perusahaan AI percakapan: Kata.Ai, BJTech, Bahasa.ai & Prosai.ai.
Implementasi Big Data dalam Industri Indonesia
Istilah “Big Data” mungkin mulai sering kamu dengar beberapa waktu sekarang. Tapi, meskipun begitu, besar pula kemungkinan munculnya kebingungan dan pertanyaan tentang apa arti dari big data, teknologi canggih.
Sebenarnya, konsep ini masih terus berkembang dan banyak dipertimbangkan kembali oleh para ilmuwan karena kontribusinya pada konsep Internet of Things (IoT).
Big data merupakan salah satu niche yang paling banyak diminati dalam pengembangan dan pelengkap perangkat lunak perusahaan saat ini.
Popularitas big data adalah fenomena sosial-teknologi yang dipicu oleh pertumbuhan volume informasi yang cepat dan konstan.
Dunia teknologi mengalami perubahan yang sangat pesat dan cepat, dan solusi big data memainkan peran yang besar dalam otomatisasi dan pengembangan teknologi AI (Artificial Intelligence).
Google dan perusahaan tingkat atas lainnya sudah menggunakan machine learning process untuk mendapatkan ketepatan yang lebih akurat dalam memberikan layanan.
Ketika teknologi di seluruh dunia menjadi lebih sinkron dan dapat dioperasikan, big data akan menjadi inti yang menghubungkan segala sesuatunya.
Dengan kemampuan untuk mengumpulkan data internasional dalam volume besar secara efisien, kamu bisa lebih memahami dan mengelola berbagai fenomena.
1. Big Data di Bidang Agrikultur
Kita tentu sepakat bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan sumber daya alam. Bahkan negeri ini juga dikenal sebagai negara agraris yang memiliki tenaga petani lebih dari 30 juta orang. Dan dengan adanya Big Data, sistem agraria akan mendapat hasil riset yang maksimal untuk meningkatkan produktivitas hasil tani. Seperti misalnya melakukan riset terhadap kualitas tanah dan luas tanah, hingga riset cuaca dan dampaknya pada tumbuhan padi. Tentu semua itu bisa dilakukan dengan data yang valid dan cepat berkat adanya Big Data.
2. Big Data di Bidang Pajak
Disadari atau tidak, kesadaran masyarakat Indonesia dalam membayar pajak memang masih rendah. Dan setiap tahunnya Dirjen Pajak masih belum bisa memenuhi target pendapatan dari total pajak keseluruhan. Namun apabila kita mau memanfaatkan peran Big Data, hal ini akan meminimalisir kecurangan dan meningkatkan hasil pendapatan pajak negara.
Big Data mampu merekam berbagai data, termasuk dengan data-data setiap keluarga Indonesia. Data tersebut bisa dimaksimalkan perannya untuk mencatat jumlah kekayaan masing-masing keluarga. Dari Big Data ini juga bisa diatur untuk menggolongkan kemampuan pembayar pajak dan bagaimana statusnya, apakah sudah membayar atau justru menunggak.
3. Teknologi Wearable Big Data
Pada umumnya, teknologi wearable digunakan untuk mengelola data aktivitas sehari-hari, seperti hasil komunikasi dan navigasi. Dan dalam Big Data, teknologi wearable ini bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan beberapa sektor industri Indonesia, seperti misalnya sektor wisata yang mana memanfaatkan data wisatawan atas segala perjalanan dan minatnya dalam berkunjung ke tempat-tempat di Indonesia.
4. Big Data di Bidang Kesehatan
Saat ini data yang terhimpun dalam Dinas Kesehatan bisa terbilang masih sangat minim. Bahkan data pasien juga kerap kali luput padahal itu bisa menjadi acuan sektor kesehatan untuk meningkatkan pelayanannya.
Dan apabila sektor kesehatan bisa memanfaatkan Big Data dengan baik, bukan tidak mungkin jika hasil riset atas seluruh keluhan pasien dapat dilakukan lebih cepat dan efisien. Hal ini tidak hanya bermanfaat untuk rumah sakit atau instansi terkait saja, melainkan juga bisa menjadi acuan untuk berbagai penyuluhan kesehatan yang hendak dilakukan.
5. Big Data untuk Pengembangan Teknologi Bahasa Indonesia
Kekayaan bahasa Indonesia bisa lebih dimaksimalkan dengan pemetaan data untuk mengisi terjemahan bahasa asing dalam setiap teknologi yang hadir. Big Data mampu menyimpan seluruh informasi bahasa yang kemudian bisa diatur melalui sistem untuk secara otomatis menisi kebutuhan bahasa Indonesia atas program atau software komputer.
Demikian ulasan seputar manfaat Big Data Indonesia untuk memajukan sektor industri bangsa. Semoga ulasan ini bermanfaat dan bisa menjadi gambaran betapa pentingnya Big Data.
Kesimpulan
Perkembangan AI dan Big Data sangat penting untuk kemajuan negara indonesia agar tidak tertinggal dengan negara-negara maju yang lain, dan status negara berkembang indonesia segera bisa berganti menjadi negara maju berkat perkembangan teknologi di negara indonesia.
Keuntungan adanya AI dan Big Data akan memudahkan pekerjaan setiap orang di indonesia karena kita hanya perlu menjalankan bebarap proses sisanya akan dikerjakan oleh mesin dan program.
Dibalik keuntungan tentu akan ada kerugiannya, yaitu akan banyak tenaga kerja yang tidak bisa mengikuti arus teknologi AI dan Big Data ini akan tergantikan pekerjaannya.
Saran saya mulai sekarang mari kita tingkatkan skill kita di era perkembangan teknologi seperti sekarang jangan terlena dengan skill yang kita miliki sekarang karena teknologi, penemuan-penemuan baru pasti akan selalu muncul kedepannya, jangan sampai kita sebagai manusi terkalahkan oleh mesin yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Terimakasih sekian postingan kali ini semoga bermanfaat.